Sabtu, 21 Mei 2016

GURUKU SAYANG, GURUKU MALANG

Guruku Sayang, Guruku Malang
Agama Mengajarkan bahwa tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang lahat, dan guru berada di dalamnya untuk mengajarkan ilmu. Guru merupakan sebuah profesi mulia, dan sudah selayaknya posisi ini tetap berada di tempatnya.

Tapi kini mulai banyak guru yang merasa berada pada kondisi nyaman. Sudah lulus sertifikasi, masuk tepat waktu, mengerjakan tugas sebagai seorang guru, kemudian pulang ke rumah, bercengkrama dengan keluarga, dan besok menjalani rutinitas yang tidak jauh berbeda. Namun tidak bisa dipungkiri juga, masih ada guru yang harus menjalani aktivitas ekstra untuk memenuhi kebutuhan hidupnya selain mengajar.

Banyak juga guru yang merasa miris melihat kondisi para siswa saat ini. Namun guru merasakan dilema karena mereka dikejar untuk menyelesaikan materi pembelajaran yang harus diajarkan dengan sarana dan prasarana terbatas, bahkan tidak memadai.

Guru pun perlu berhati-hati, jangan sampai ikut-ikutan menjadi korban liberalisme seperti para siswanya. Mungkin muridnya melakukan kegiatan “bebas” dalam pergaulan berupa pacaran dan sejenisnya. Maka diharapkan hal yang sama tidak terjadi pada guru yang merupakan teladan murid. Sudah cukup banyak berita yang tidak mendidik, seperti guru yang telah memiliki pasangan resmi tapi diam-diam memiliki PIL / WIL, atau guru berperilaku amoral terhadap siswa-siswinya.

Guru perlu mengevaluasi niat awal menjadi guru, bahwa semua dilakukan karena Allah SWT. Hal ini penting karena akan membedakan bagaimana cara dalam menjalankan peran sebagai seorang guru. Perlu kita ingat bersama, bahwa sebuah perbuatan yang baik, jika tidak dilandasi keimanan dan keikhlasan karena Allah SWT, maka semua akan sia-sia. Bagai kertas yang dibakar yang tak menyisakan apapun. Keadaan kesejahteraan kita (rezeki) memang sudah ada yang mengatur meskipun kita diminta berikhtiar lalu bertawakkal pada Allah SWT.

Terlepas dari keadaan itu semua, baik kita yang merasa sudah nyaman maupun belum dalam hidup, kita memiliki salah satu kewajiban yang sama wajibnya dengan kewajiban yang lain saat ini yaitu kewajiban untuk berdakwah (menebarkan kebaikan dan memahamkan Islam). Hal ini bisa kita manfaatkan pada profesi kita sebagai seorang guru. [Amin Yusuf]

Artikel yang berkaitan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar