Guru sebagai Motivator |
Guruku, Pahlawanku! Tak berlebihan rasanya jika ungkapan itu kita lekatkan pada sosok guru, siapa pun kapan pun dan dimana pun berada. Karena guru adalah sosok pribadi luhur dan mulia, melalui tangannya tercetak penerus masa depan yang bermutu, kuat, dan terdepan.
Tugas guru sangatlah berat karena seorang guru harus mampu membangun kepribadian anak didiknya, tentu ini membutuhkan waktu lama serta keahlian khusus karena jika tidak berhasil, maka anak didik akan menjadi liar dan destruktif, karena dalam pribadi mereka kosong dari nilai-nilai moral, etika, dan agama, seperti yang banyak terjadi pada para pelajar akhir-akhir ini.
Oleh karena beratnya tugas seorang guru, maka Islam menjadikan guru berada pada kedudukan yang istimewa, sebagaimana Sabda Nabi Muhammad SAW, “Sesungguhnya Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW dan para malaikatNya, seluruh makhluk di langit dan di bumi, sampai semut dan di liangnya dan juga ikan besar, semuanya bershalawat kepada orang-orang yang mengajarkan kebaikan pada manusia” (H.R. Imam Tirmidzi).
Terkait ilmu bermanfaat yang akan membawa guru tersebut pada derajat mulia, ada sebuah hadits Rasulullah SWA, “Apabila anak adam (Manusia) meninggal dunia, maka terputuslah semua (pahala) amal perbuatannya kecuali tiga macam perbuatan, yaitu amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang mendoakannya” (H.R. Imam Muslim).
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya di antara amal kebaikan yang mendatangkan pahala setelah orang yang melakukannya meninggal dunia ialah ilmu yang disebarluaskannya, anak saleh yang ditinggalkannya, mushaf (kitab-kitab keagamaan) diwariskannya, masjid yang dibina, rumah yang dibina untuk penginapan orang yang sedang dalam perjalanan, sungai yang dialirkannya untuk kepentingan orang ramai, dan harta yang disedekahkanya” (H.R. Imam Ibnu Majah).
Subhanallah, betapa maha Pengasihnya Allah SWT yang menjadikan kedudukan Ilmu bermanfaat mampu memuliakan orang yang mengajarkan dan menyebarluaskannya. Seandainya seluruh guru di negeri ini memahami kemuliaan ini, tentu saja para guru akan berlomba-lomba dengan penuh kesungguhan memberikan ilmu yang terbaik bagi anak didiknya, berusaha mendidik para siswa menjadi sosok soleh dan cerdas penerus peradaban Islam yang agung dan mulia. [Amin Yusuf]
Tugas guru sangatlah berat karena seorang guru harus mampu membangun kepribadian anak didiknya, tentu ini membutuhkan waktu lama serta keahlian khusus karena jika tidak berhasil, maka anak didik akan menjadi liar dan destruktif, karena dalam pribadi mereka kosong dari nilai-nilai moral, etika, dan agama, seperti yang banyak terjadi pada para pelajar akhir-akhir ini.
Oleh karena beratnya tugas seorang guru, maka Islam menjadikan guru berada pada kedudukan yang istimewa, sebagaimana Sabda Nabi Muhammad SAW, “Sesungguhnya Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW dan para malaikatNya, seluruh makhluk di langit dan di bumi, sampai semut dan di liangnya dan juga ikan besar, semuanya bershalawat kepada orang-orang yang mengajarkan kebaikan pada manusia” (H.R. Imam Tirmidzi).
Terkait ilmu bermanfaat yang akan membawa guru tersebut pada derajat mulia, ada sebuah hadits Rasulullah SWA, “Apabila anak adam (Manusia) meninggal dunia, maka terputuslah semua (pahala) amal perbuatannya kecuali tiga macam perbuatan, yaitu amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang mendoakannya” (H.R. Imam Muslim).
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya di antara amal kebaikan yang mendatangkan pahala setelah orang yang melakukannya meninggal dunia ialah ilmu yang disebarluaskannya, anak saleh yang ditinggalkannya, mushaf (kitab-kitab keagamaan) diwariskannya, masjid yang dibina, rumah yang dibina untuk penginapan orang yang sedang dalam perjalanan, sungai yang dialirkannya untuk kepentingan orang ramai, dan harta yang disedekahkanya” (H.R. Imam Ibnu Majah).
Subhanallah, betapa maha Pengasihnya Allah SWT yang menjadikan kedudukan Ilmu bermanfaat mampu memuliakan orang yang mengajarkan dan menyebarluaskannya. Seandainya seluruh guru di negeri ini memahami kemuliaan ini, tentu saja para guru akan berlomba-lomba dengan penuh kesungguhan memberikan ilmu yang terbaik bagi anak didiknya, berusaha mendidik para siswa menjadi sosok soleh dan cerdas penerus peradaban Islam yang agung dan mulia. [Amin Yusuf]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar